Selamat pagi, siang, sore, malam ( tergantung kapan anda baca postingan ini :D )
Di postingan kali ini saya mau share hasil survey online saya yg berjudul Blended Learning. Tujuan saya membuat survey ini adalah untuk menyelesaikan tugas Psikologi Pendidikan yang diberikan dosen pengampu saya. Dalam survey ini saya ingin mengetahui seberapa antusias teman-teman satu angkatan saya di Psikologi USU angkatan 2011 dalam menggunakan metode belajar Blended Learning. Responden yang telah bekerjasama dalam mengisi kuisioner saya berjumlah 56 orang dan saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi mereka.
Survey ini berisi 7 pertanyaan yang tujuannya untuk mengetahui antusias mereka terhadap metode Blended Learning dan ada 2 pilihan jawaban yang dapat mereka pilih. Seperti yang saya katakan tadi pada survey ini terdapat 56 responden yang berpartisipasi.
Berikut hasil survey yang saya dapatkan:
Pertanyaan
|
Ya
|
Tidak
|
Responden
|
Apakah sebelumnya anda
mengetahui apa itu Blended Learning?
|
23.21%
|
76.79%
|
56
|
Apakah dosen pengampu
memberikan pengarahan yang jelas mengenai pembelajaran tersebut?
|
85.71%
|
14.29%
|
56
|
Apakah anda setuju jika
suatu saat nanti Metode Pembelajaran di Indonesia diganti dengan metode
Blended Learning?
|
67.86%
|
32.14%
|
56
|
Apakah anda menyukai metode Blended
Learning ini?
|
74.55%
|
25.45%
|
56
|
Apakah anda mengalami
kesulitan saat menggunakannya?
|
46.43%
|
53.57%
|
56
|
Apakah menurut anda
Blended Learning lebih efektif daripada metode belajar tatap muka?
|
33.93%
|
66.07%
|
56
|
Apakah anda pernah
diperkenalkan Blended Lerning di SMA atau SMP?
|
17.86%
|
82.14%
|
56
|
Berdasarkan tabel diatas kita dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Sebagian besar Mahasiswa Fakultas Psikologi USU tidak mengetahui sebelumnya apa itu metode belajar Blended Learning yaitu sebanyak 43 orang yang sekitar 76,79% dari jumlah responden, meskipun sebagian dari mereka juga ada yang sudah mengetahui sebelumnya yaitu sebanyak 13 orang yang sekitar 23,21%.
2. Sebanyak 48 orang yaitu sekitar 85,71 responden menyetujui bahwa dosen pengampu telah memberikan pengarahan yang cukup jelas mengenai metode belajar Blended Learning ini, sedangkan sekitar 8 orang tidak merasa bahwa dosen pengampu telah memberikan pengarahan yang jelas. Tetapi dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa mengerti dengan jelas saat dosen pengampu membrikan penjelasan.
3. Dari pertanyaan ketiga yang saya berikan bahwa Mahasiswa Psikologi USU 2011 lebih banyak yang menyetujui jika sistem pendidikan di Indonesia nanti diganti dengan metode Belajar Blended Learning yaitu sebanyak 38 orang yang sekitar 67,86%, tetapi tidak sedikit juga mahasiswa yang tidak setuju dengan hal tersebut yaitu sebanyak 18 orang yang sekitar 32,14% dari banyaknya responden.
4. Ternyata dari 56 orang responden yang mengisi kuisioner saya terdapat 41 orang yaitu sekitar 74,55% yang menyukai metode belajar ini, walaupun demikian ada sebanyak 14 orang yaitu sekitar 25,45% yang tidak menyukainya mungkin karena disebabkan oleh beberapa hal yang menyulitkan mereka saat menggunakan metode ini.
5. Dari hasil yang saya peroleh pada pertanyaan kelima terlihat bahwa mahasiswa yang kesulitan menggunakan metode ini dengan yang tidak kesulitan hampir berimbang yaitu yang mengalami kesulitan ada sebanyak 26 orang yaitu sekitar 46,53% sedangkan yang tidak mengalami kesulitan ada sekitar 30 orang yaitu sekitar 53,57%.
6. Nah, pada pertanyaan yang keenam ini saya bertanya apakah menurut mereka metode Blended Learning ini lebih efektif dari metode tatap muka dan sebagian besar dari mereka menjawab tidak yaitu sebanyak 37 orang yang sekitar 66,07% sedangakan yang menjawab efektif adalah sebanyak 19 orang yaitu sekitar 33,93%. Jadi dapat disimpulkan sebagian besar dari Mahasiswa Psikologi USU 2011 mengatakan bahwa metode belajar tatap muka lebih efektif daripada metode Blended Learning.
7. Pada pertanyaan yang terakhir saya bertanya apakah metode ini pernah diperkenalkan saat mereka duduk di bangku SMA atau SMP dan sebagian besar dari mereka menjawab tidak yaitu sebanyak 46 orang yang sekitar 82,14% sedangkan yang sudah pernah diperkenalkan adalah sebanyak 10 orang yaitu sekitar 17,86%. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagiamn besara Mahasiswa Psikologi USU tidak mendapatkan bekal mengenai pembelajaran Blended Learning ini di bangku sekolah, mereka baru mendapatkannya di bangku kuliah.
Berdasarkan kesimpulan diatas kita dapat melihat bahwa sebagian besar Mahasiswa Fakultas Psikologi USU angkatan 2011 cukup antusias dengan metode pembelajaran Blended Learning ini meskipun sebagian besar dari mereka tidak mengetahui sebelumnya apa itu Blended Learning dan mereka juga setuju kalau pada masa yang akan datang metode ini diterapkan di sistem Pendidikan Indonesia.
Testimoni Terhadap Survey Online
Ini pertama kalinya saya mengetahui ada sebuah survey yang diisi dengan cara online karena yang saya ketahui sebelumnya kalau seseorang ingin membuat survey mereka membagikan kertas yang berisi kuisioner dan mengerjakannya secara manual. Tetapi setelah seya mengambil Mata Kuliah Psikologi Pendidikan ini lah saya mengetahui hal-hal baru yang sebelumnya tidak saya ketahui.
Saya merasa bahwa survey online ini lebih memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian karena selain menghemat kertas, si peneliti tidak perlu capek menghitung persen-persen dari pendapat koresponden satu persatu karena dalam survey online ini sudah langsung otomatis dihitung.
Walaupun terlihat memudahkan tetapi survey online ini juga punya kekurangan yaitu jika jaringan internet sering bermasalah, koresponden yang tidak mengerti menggunakannya atau penelitinya bahkan yang tidak mengerti. Jadi setiap teknologi itu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tetapi saya senang menggunakan seruvey online ini dan menambah wawasan saya mengenai teknologi yang semakin berkembang :)
Sekian hasil survey dan testimoni yang saya bisa share kepada anda sekalian, terima kasih atas perhatian anda :)
sampai jumapa pada postingan saya selanjutnyaaaa... ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar