Welcome to Psycho Zone :)

Jumat, 22 Juni 2012

Sinopsis Double Dhamaal (2011)


Film double dhamaal ini dibintangi oleh aktor Sanjay Dutt (Kabir Nayak), aktor Ritesh Deshmukh (Deshbandhu Roy) dan artis cantik Mallika Sherawat. film ini diproduksi oleh Reliance Entertainment

Empat komedian dari Dhamaal - Roy (Riteish Deshmukh), Manav (Jaaved Jaafery) Adi (Arshad Warsi) dan Boman (Ashish Chowdhry) kembali lagi!

Mereka tetap bodoh dan tidak berguna seperti sebelumnya. Kerja keras bukanlah sifat mereka, satu-satunya pekerjaan yang mereka lakukan adalah bermimpi tentang kehidupan yang lebih baik di mana mereka memiliki segala sesuatu tanpa melakukan apa-apa!

Tiba-tiba mereka bertemu musuh lama mereka - Inspektur korup Kabir (Sanjay Dutt). Tapi ia bukan lagi seorang polisi dan bukannya mengejar penjahat, ia justru mengejar uang - mengendarai Merc dan memiliki kantor dan vila mewah.

Keempat comedian tersebut iri dan memutuskan dengan cara apapun mereka akan berbagi keberuntungan dengan Kabir. Mereka memaksa Kabir menjadi mitra bisnis dan semua mimpi mereka menjadi kenyataan.

Apa yang mereka tidak tahu adalah bahwa mimpi mereka akan segera berubah menjadi mimpi buruk karena Kabir memiliki rencananya sendiri. Ada banyak uang yang dipertaruhkan, lika-liku dan komedi.

Tapi siapa yang akan tertawa kemenangan? Si cerdik Kabir atau si empat komedian?

Film ini direlease pada bulan juni 2011 dan menjadi film bollywood box office 2011

Soundrack untuk film ini :
- Chal Kudiye, Jalebi bai, Oye Oye, Chill maro

--------------

Diputar di bioskop Indonesia
- 21 Cineplex (juni - juli 2011)

Jenis Film :
- Comedy

Pemain :
- Sanjay Dutt, Arshad Warsi, Riteish Deshmukh, Jaaved Jaffrey, Ashish Chaudhary, Mallika Sherawat and Kangana Ranaut

Produksi :
- Reliance Entertainment

Sutradara :
- Indra Kumar

Produser :
- Indra Kumar and Ashok Thakeria


sumber : 21cineplex.com

Sinopsis Blitz (2011)


Film Blitz ini dibintangi oleh aktor Jason Statham (Detective Sergeant Tom Brant), aktor Paddy Considine (Porter Nash) dan artis Zawe Ashton (WPC Elizabeth Falls). Film ini diproduksi oleh Lionsgate

Mereka memang telah bersumpah. Mereka bersumpah untuk melindungi dan melayani masyarakat. Sayangnya pengabdian mereka ini tetap saja tak bisa memuaskan seluruh lapisan masyarakat. Sebagian mungkin hanya mengeluh tapi ada juga yang tak ragu-ragu turun tangan. Korban pun mulai berjatuhan.

South East London dilanda teror. Bukan masyarakat yang jadi korban. Korban memang berjatuhan namun mereka semua adalah petugas kepolisian. Diduga serangkaian pembunuhan ini dilakukan oleh orang yang sama. Di saat kritis ini Brant (Jason Statham) yang ditugaskan untuk memimpin penyelidikan kasus pembunuhan polisi ini.

Brant adalah seorang polisi yang temperamen tinggi. Dia tidak kenal kompromi dan berani menggunakan berbagai macam cara untuk menangkap para kriminal. Bersama Sersan Porter Nash (Paddy Considine), Brant pun mulai menyelidiki kasus ini. Siapa sebenarnya pelaku pembunuhan berantai ini? Apa motifnya? Dan yang lebih penting lagi, mampukah Brant membekuk pembunuh berantai yang menebar teror ini?

------

Diputar dibioskop Indonesia
- 21 Cineplex (Juli 2011)


Homepage :
- http://www.blitzmovie.co.uk/

Jenis Film :
-Action (dewasa)

Produser :
- Zygi Kamasa, Steven Chasman, Donald Kushner

Produksi :
- Lionsgate


Pemain :
- Jason Statham, David Morrissey, Bill Champion, Zawe Ashton, Mark Rylance
Elly Fairman

Sutradara :
- Elliott Lester

sumber utama : Kapanlagi.com
sumber tambahan : sinopsis-box-office.blogspot.com

Sinopsis Something Borrowed (2011)


Film something borrowed ini dibintangi oleh artis cantik Ginnifer Goodwin (Rachel), artis cantik Kate Hudson (Darcy) dan aktor Colin Egglesfield (Dex). Film ini diproduksi oleh Alcon Entertainment.

Sejak masih kuliah dulu Rachel White (Ginnifer Goodwin) memang sudah naksir Dex Thaler (Colin Egglesfield) namun sayangnya ia tak berani mengungkapkan cintanya. Rachel mencoba melupakan Dex namun sepertinya takdir selalu mempertemukan mereka berdua, walaupun kadang harus diawali dengan sedikit masalah.

Tanpa sepengetahuan Rachel, Dex ternyata berencana menikahi Darcy Rhone (Kate Hudson), sahabat baik Rachel. Suatu ketika, Rachel sempat bertemu Dex dan karena sudah tak tahan lagi, Rachel mengungkapkan perasaannya. Sama sekali tak terduga, Dex pun ternyata merasakan hal yang sama. Pelan-pelan suasana bertambah romantis dan keduanya pun tak bisa mengendalikan diri lagi.

Ternyata hubungan singkat ini malah menjadi awal dari masalah baru. Tak ada yang tahu hubungan ini selain Dex, Rachel, dan Ethan (John Krasinski), sahabat baik Rachel. Di luar dugaan, Ethan ternyata juga menyimpan rahasia sementara di saat yang sama, Marcus (Steve Howey) yang terkenal playboy akhirnya juga terlibat dalam urusan mereka berempat ini (By Fatchur Rochim).

Film ini direlease pada bulan mei 2011 dan menjadi film hollywood box office 2011


------

Diputar di Bioskop Indonesia
- 21 Cineplex (Juli 2011)

Homepage :
- http://www.somethingborrowedmovie.com

Jenis Film :
- Drama/romance (dewasa)

Produksi :
- 2S Films, Alcon Entertainment, Wild Ocean Films

Sutradara :
- Luke Greenfield

Produser :
- Hilary Swank, Molly Mickler Smith


sumber utama : KapanLagi.com
sumber tambahan : sinopsis-box-office.blogspot.com

Sinopsis The Smurfs (2011)



Film The Smurf ini dibintangi oleh aktor Neil Patrick Harris (Patrick Winslow), artis cantik Jayma Mays (Grace Winslow) dan aktor Hank Azaria (gargamel). Film ini diproduksi oleh Columbia Pictrures dan Sony Pictures Animation.

Keceriaan desa Smurfs yang sedang mempersiapkan festival bulan biru terusik oleh maksud keji Gargamel (Hank Azaria), seorang penyihir jahat yang pakar dalam meracik ramuan ajaib. Ia sangat membutuhkan sari pati dari para smurf untuk menyempurnakan ramuan ajaibnya. Gargamel bersama kucingnya, Azrael (Frank Welker), tidak sengaja memburu Clumsy Smurf (Anton Yelchin) yang menuntun mereka menemukan desa Smurf yang selama ini terlindungi.

Serangan Gargamel dan Azrael yang mendadak, memorak-porandakan kebahagiaan desa Smurf. Clumsy Smurf (tiap Smurf dinamakan sesuai dengan sifat dan karakter mereka) salah mengambil rute penyelamatan diri. Papa Smurf (Jonathan Winters), Smurfette (Katy Perry), Brainy Smurf (Fred Armisen), Gutsy Smurf (Alan Cumming) dan Grouchy Smurf (George Lopez) yang menyadari Clumsy Smurf berlari ke area terlarang segera menyusulnya. Akhir dari pelarian menyudutkan mereka di tepian jurang dimana portal waktu berwujud pusaran air menyedot mereka untuk berteleportasi menuju kehidupan megapolitan kota New York.

Patrick Winslow (Neil Patrick Harris) seorang calon Ayah yang sedang menghadapi tekanan dari pekerjaannya tidak sengaja mengurung Clumsy ke dalam kardus miliknya. Lima kawanan Smurf yang selamat, membuntuti Patrick hingga ke apartemennya. Perkenalan awal yang tidak menyenangkan dengan para Smurf harus dialami oleh Patrick. Papa Smurf yang memiliki kemampuan menerawang masa depan, membutuhkan bantuan Patrick dan istrinya ,Grace Winslow (Jayma Mays), untuk memunculkan bulan berwarna biru, bulan pembuka jalan bagi para Smurf yang terasing untuk kembali ke kampung halamannya.

Gargamel bersama Azrael ternyata juga berhasil menyeberang melalui portal waktu. Dengan segala daya dan upaya yang beraroma sihir, duo antagonis ini berhasil menangkap Papa Smurf yang sedang berusaha menemukan buku berisi mantra yang bisa menghadirkan bulan berwarna biru. Para Smurf muda yang tersisa bersama Patrick dan Grace merancang siasat untuk menyelamatkan Papa Smurf dari kebinasaan yang akan dihadirkan oleh Gargamel. Pemunculan bulan berwarna biru yang sangat dinantikan, akan berdampak besar bagi kehidupan Patrick dan para Smurf.

The Smurfs, film yang menghibur dengan muatan nilai positif, cocok untuk dinikmati bersama keluarga dan orang-orang yang Anda sayangi. Dialog komedi khas Hollywood dengan polah konyol dari para Smurf, Gargamel dan Azrael dijamin sangat Smurftastic! (r2p).

Film ini direlease pada bulan juli 2011 dan menjadi film hollywood box office 2011

-----

Diputar di Bioskop Indonesia
- 21 Cineplex

Homepage :
- http://www.smurfhappens.com/

Jenis Film :
- Drama/family

Pemain :
- Neil Patrick Harris, Jayma Mays, Soafia Vergara, Hank Azaria, Anton Yelchin, Katy Perry, Jonathan Winters, Alan Cumming, Fred Armisen, George Lopez

Produksi :
- Sony Pictures

Sutradara :
- Raja Gosnell

Produser :
- Jordan Kerner

sumber utama : 21cineplex.com
sumber tambahan : sinopsis-box-office.blogspot.com

SIMULASI PAEDAGOGI & ANDRAGOGI

Minggu yg lalu, saya mendapat pengalaman baru lagi hehe :)
kami belajar tentang Andragogi di Mata Kuliah Psikologi Pendidikan, setelah itu kami disuruh membuat satu simulasi yang beranggotakan kelompok 3 orang. Kelompok saya sendiri beranggotakan: Yan Ade, Celia serta saya sendiri. Padapaedagogi kami mengambil setting di sebuah ruang kelas dimana Ade berperan menjadi guru dan saya serta Desi menjadi murid. Disini, diterangkan bahwa Pedagogi lebih berpusat pada guru, dimana guru harus secara aktif memberikan pengetahuan kepada muridnya.

Sedangkan pada andragogi kami mengambil setting di sebuah kursus menjahit dimana Ade berperan menjadi guru kursus dan saya dengan Desi menjadi muridnya. Disini, kami diberikan kebebaan untuk membuat sebuah pola untuk dijahit tanpa harus menuruti keinginan si pengajar. Hal ini berarti, dalam andragogi, murid yang cenderung berusia dewasa diberikan kemandirian untuk leluasa menentukan apa yang ingin dipelajari serta lebih aktif dalam mmenjalankan kegiatannya.

Simulasi ini sangat menarik karena kami dituntut untuk berpikir sekreatif mungkin dan topik simulasi yang dibawakan tidak boleh sama dengan kelompok lain.

Minggu, 17 Juni 2012

STRESS AND HEALTH

NAMA : DESI MARIANA MALOKY
NIM : 111301043

Contoh Kasus:

Sekitar seminggu yang lalu saya dihadapkan dengan pilihan yang cukup membingungkan. Pilihan yang pertama itu saya tiba-tiba disuruh ayah untuk mengantar nenek saya checkup kesehatannya ke rumah sakit karena tidak ada yang bisa mengantar nenek saya jadi terpaksa saya yang mengantarnya, sedangkan pilihan kedua saya sudah terlanjur janji dengan teman lama saya yang datang dari luar kota untuk menemani dia jalan-jalan. Jika saya pergi dengan nenek saya, takutnya teman saya itu kecewa karena hari itu adalah hari terakhir dia disini. Tetapi jika saya pergi dengan teman saya, pasti saya akan dimarahi ayah karena tidak menemani nenek saya checkup. Pilihan yang cukup membingungkan buat saya. Dan jika saya memilih salah satu akan mengakibatkan hal yang tidak baik, apalagi kalau saya tidak memilih diantara keduanya.

Nah, berdasarkan kasus saya diatas saya sedang menghadapi konflik yang disebut avoidance-avoidance conflict.

Penjelasan:

Konflik adalah keadaan di mana dua atau lebih motif tidak dapat dipenuhi karena kedua motif tersebut menghalangi satu sama lain. Ada 4 jenis konflik, yaitu:

1. Approach-approach conflict, yaitu konflik dimana individu harus memilih antara dua tujuan positif yang kurang lebih bernilai sama.

2. Avoidance-avoidance conflict, yaitu konflik dimana individu harus memilih antara dua akibat yang muncul dan kurang lebih sama.

3. Approach-avoidance conflict, yaitu konflik dimana individu menerima satu tujuan positif dan akan menghasilkan akibat negatif juga.

4. Multiple approach-avoidance conflict, yaitu konflik yang menuntut individu untuk memilih antara dua alternatif, masing-masing berisi konsekuensi baik positif dan negatif.

Hasil tes MBTI : ISTJ


ISTJ itu tenang, serius, ketelitian dan diandalkan, praktis, fakta, realistis dan bertanggung jawab. Memutuskan secara logis apa yang harus dilakukan dan bekerja ke arah tersebut, terus tanpa gangguan. Nikmati segala sesuatu yang berhubungan dengan ketertiban dan keteraturan kerja. Menjunjung nilai tradisi dan loyalitas. Sebagai pelajar, ISTJ cenderung membutuhkan bahan, arah, dan guru yang tepat dan akurat. Mereka suka kegiatan belajar yang memungkinkan mereka waktu untuk merenung dan berpikir. Mereka memilih sedikit menggunakan teori atau pemikiran abstrak, kecuali ada aplikasi praktis yang jelas. Karir pekerjaan: Manajemen dan administrasi, penegakan hukum, akuntansi.

Komentar saya:
Sebagian besar karakter ISTJ yang diatas cukup mewakili keadaan saya saat ini. Tetapi tidak setiap saat saya bisa menjadi orang yang bertanggung jawab apalagi untuk hal-hal yang menurut saya cukup merumitkan. Dalam hal mengerjakan sesuatu saya itu serius tapi santai jadi kegiatan belajar saya sering sekali saya selingi dengan kegiatan bermain supaya tidak terlalu bosan.

Komentar terhadap teori Jung:
Dari hasil tes MBTI Jung yang saya coba, cukup mencerminkan karakter saya karena pertanyaan yang disediakan juga bisa kita jawab sesuai dengan keadaan kita yang sebenarnya.  Kita dapat dengan mudah mengenali diri kita siapa dan ada saran tujuan karir juga jadi sangat membantu menurut saya.

INTELLIGENCE

Nama : Desi Mariana Maloky
NIM : 111301043

Inteligensi adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah, belajar dari pengalaman dan mampu beradaptasi dengan lingkungan. Kali ini saya akan memberi contoh kasus yang pernah saya alami sesuai dengan pembahasan Crystallized Intelligence. Crystallized Intelligence adalah kemampuan seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan dan kebudayaan seseorang.

Contoh kasus: Kejadian ini sekitar 3 tahun yang lalu saat saya dibelikan Telepon Selular baru oleh ayah saya. Telepon selular saya yang lama kalah canggih dari yang baru dibelikan ayah saya ini, jadi saya agak kesulitan memakainya. Tetapi untung saja ada buku petunjuknya sehingga saya bisa belajar. Kebetulan kakak sepupu saya juga ada yang pakai HP seperti itu, jadi saya juga belajar dari dia. Lagian kalau masalah mengirim SMS dan menelpon saya tidak terlalu kesulitan sih karena semua HP juga hampir sama caranya.

SEXUALITY

NAMA : DESI MARIANA MALOKY
NIM : 111301043

Contoh Kasus:

Beberapa bulan yang lalu, teman dekat saya pernah cerita bahwa di gang rumahnya sangat berbahaya. Saya bingung berbahaya kenapa, trus dia bilang ada orang yang setiap pagi menjelang siang jalan melalui gang tersebut dan ketika melihat orang lain khususnya cewek yang lewat melalui gang itu juga, pria tersebut akan membuka celananya dan menunjukan alat kelaminnya kepada setiap wanita yang lewat melalui gang tersebut. Kebetulan teman saya ini sudah pernah menjadi korbannya, spontan teman saya ini melarikan diri dan melaporkan pria tersebut kepada orang-orang yang tinggal di gang tersebut termasuk keluarganya dan setelah itu pria tersebut dikejar dan dikeroyok sama warga setempat.
Ini merupakan salah satu perilaku sex abnormal yang disebut sebagai exhibitionism.

Pembahasan:

Sebelum kita bahas exhibitionism, kita harus tau dulu perilaku sex abnormal itu apa. Perilaku sex abnormal adalah praktek seksual yang jauh dari norma yang ada. Banyak macam dari perilaku sex abnormal ini, yaitu antara lain:

1. Transvestism yaitu praktek untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan cara berpakaian dalam pakaian lawan jenis.

2. Transexualism yaitu sebuah kondisi dimana seseorang merasa bahwa dirinya terperangkap dalam tubuh dengan jenis kelamin yang salah.

3. Sexual Sadism yaitu praktek untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan cara menimbulkan atau memberikan rasa sakit kepada pasangannya sebelum melakukan hubungan seksual.

4. Masochism yaitu keadaan dimana ketika ia mendapatkan rasa sakit sebelum berhubungan seksual, hal tersebut menimbulkan kenikmatan seksual baginya.

5. Voyeurism yaitu praktek mendapatkan kenikmatan seksual dengan menonton orang lain membuka baju tanpa orang tersebut menyadarinya.

6. Exhibitionism yaitu praktek memperoleh kenikmatan seksual dengan cara mengekspos alat kelamin mereka kepada orang lain.

GENDER

NAMA : DESI MARIANA MALOKY
NIM : 111301043

Contoh Kasus:

Sekitar dua hari yang lalu saya disuruh bapak saya mengambil kiriman di loket yang ada di Padang Bulan setelah saya pulang kuliah. Saya tanya barangnya besar atau kecil dan bapak saya bilang besarnya sedang jadi saya pun bilang iya pulang kuliah diambil.
Saya sehari-hari pergi kuliah dengan mengendarai motor kesayangan saya dan sesampainya di loket itu saya tanya sama kakak yang kerja disitu soal kiriman bapak saya. Dia kasih barangnya lalu saya lihat ternyata lumayan besar dan gak mungkin bisa saya buat di depan tempat duduk motor saya. Saya berpikir dan akhirnya saya minta tali sama bapak-bapak yang ada disitu tapi katanya gak ada. Terpaksa saya harus beli talinya lagi supaya barangnya bisa diikat di tempat duduk belakang motor saya. Setelah saya beli tali saya ikat dengan kuat barangnya di tempat duduk motor saya. Ini bukan pertama kalinya saya melakukan hal yang mungkin tidak semua perempuan mau dan bisa melakukannya. Sering sekali saya mengangkat barang berat seperti kardus minuman botol atau minuman kaleng.
Walaupun jenis kelamin saya wanita tapi saya menghayati bahwa gender saya androgynous karena selain bisa melakukan pekerjaan laki-laki, saya juga bisa mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan jenis kelamin saya. Nah, dibawah ini saya akan menjelaskan apa sih yang dimaksud dengan androgynous itu?

Pembahasan:

Sebelum membahas arti dari androgynous, kita harus tau gender itu apa.
Nah, gender itu adalah penghayatan psikologis seseorang terhadap jenis kelamin yang dimilikinya. Androgynous itu merupakan salah satu bagian dari peran jenis kelamin. Peran jenis kelamin adalah tugas-tugas yang dimainkan oleh tiap jenis kelamin yang dipengaruhi oleh budaya. Ada tiga macam peran jenis kelamin, yaitu:

1. Maskulin yaitu peran jenis kelamin yang melaksanakan tugasnya sebagai pria dan tidak bisa melaksanakan tugas seorang wanita. Misalnya, ada seorang pria yang sangat maskulin, dia sangat mahir mengerjakan tugas-tugas layaknya seorang pria tetapi tidak mau atau tidak bisa mengerjakan tugas wanita seperti menyapu rumah atau mencuci piring.

2. Feminin yaitu peran jenis kelamin yang melaksanakan tugasnya sebagai wanita dan tidak bisa melaksanakan tugas seorang pria. Misalnya, ada seorang wanita yang sangat feminin, dia sangat mahir mengerjakan tugas-tugas wanita tetapi tidak bisa mengerjakan tugas pria seperti memperbaiki atap rumah yang bocor.

3. Androgynous yaitu peran jenis kelamin yang bisa mengerjakan tugas sebagai wanita dan bisa juga mengerjakan tugas pria. Misalnya seperti contoh saya diatas merupakan peran jenis kelamin androgynous.

Operant Conditioning

Nama : Desi Mariana Maloky
Nim : 111301043


Kasus I: Semenjak kelas 1 SMP saya sudah tinggal berdua di rumah bersama kakak saya dikarenakan orang tua saya tugasnya di luar kota. Dalam sekali sebulan orang tua saya mengunjungi kami untuk melihat keadaan kami. Pada suatu saat orang tua saya datang mengunjungi kami dan kebetulan rumah lagi berantakan. Orang tua saya memarahi kami dan memberikan hukuman membersihkan semuanya sebelum pergi ke sekolah. Sepulang dari sekolah beliau menasehati kami supaya tidak seperti itu lagi. Mulai dari kejadian itu, saya selalu membersihkan rumah apabila orang tua saya hendak datang.

Kasus II: Saat saya duduk dibangku sekolah dasar saya mendapat peringkat 10 besar dikelas. Waktu kelas 4 SD saya ingin sekali diberikan sepeda, lalu mama saya bilang kalau saya dapat peringkat 5 besar, saya akan dibelikan sepeda. Karena saya sangat ingin punya sepeda, saya berusaha untuk meningkatkan hasil prestasi saya menjadi peringkat 5 besar dikelas. Saat saya berhasil mendapat peringkat 5 besar, mama saya menepati janjinya dan membelikan saya sepeda.

Pembahasan:

Operant conditioning adalah suatu proses belajar dimana konsenkuensi atau penguatan yang ada menyebabkan perubahan perilaku dimasa yang akan datang.

Pada kasus I saya mendapat hukuman (punishment) karena tidak membersihkan rumah jadi saya merubah perilaku saya agar tidak kena hukuman lagi. Punishment adalah bagian dari operant conditioning yang secara langsung menimbulkan efek jera supaya perilaku tersebut tidak dilakukan lagi.

Pada kasus II saya mendapat reward karena prestasi saya mendapatkan peringkat 5 besar yang dijanjikan mama saya. Contoh kasus ini masuk kepada Positive Reinforcement, yaitu konsenkuensi menyenangkan dari perilaku sebelumnya yang menyebabkan perilaku tersebut dilakukan lagi dimasa yang akan datang.

COGNITION & LANGUAGE

Nama : Desi Mariana Maloky

NIM : 111301043

Contoh kasus:

Waktu saya duduk di SMA, saya punya teman dekat dan kami selalu bareng kalau pulang sekolah karena kebetulan rumah kami searah. Saya sangat sering main-main kerumahnya dan begitu juga dia. Bahkan setelah tamat SMA kami berencana akan kuliah di Perguruan Tinggi yang sama juga. Tetapi takdir berkata lain, dia lebih memilih menjadi angkatan dan tinggal di asrama. Semenjak masuk asrama dia tidak pernah menghubungi saya lagi, padahal saya tahu kalau dia setiap hari minggu pulang kerumah (biasanya mereka menyebutnya Pesiar) tetapi dia tidak menyempatkan untuk menghubungi saya. Saya cerita masalah ini kepada kakak sepupu saya dan dia bilang kalau dia pernah punya pengalaman seperti itu. Dia memberitahu saya bahwa alasan teman saya itu sehingga dia berubah adalah karena dia sudah punya teman baru dan dia sudah melupakan saya. Saya sangat kecewa mendengarnya dan saya mengambil keputusan untuk tidak menghubungi dia juga.

Dari contoh diatas saya mengambil keputusan dengan menggunakan solusi alternatif representativeness heuristic karena saya mengambil keputusan berdasarkan yang saya dengar dari pengalaman kakak sepupu saya.

Ada 3 solusi alternatif yang bisa dipakai dalam menyelesaikan masalah yaitu:

1. Trial and Error, yaitu mencoba-coba cara yang dianggap baik dan kalau gagal mencoba cara lainnya sampai berhasil. Cara ini tidak efektif karena tidak ada kepastian kita untuk berhasil.

2. Algorithms, yaitu cara yang sistematik dan punya langkah-langkah untuk mencari penyelesaian yang pasti bisa memecahkan masalah tersebut. Cara ini sangat efektif dan dijamin kesuksesannya.

3. Heuristics, yaitu cara menyelesaikan masalah dengan cepat tetapi tidak dijamin bisa menyelesaikan masalah tersebut karena tidak sistematik dan lebih belajar dari pengalaman yang ada. Salah satu jenis dari heuristics ini adalah representativeness heuristic, yaitu menyelesaikan masalah dari pengalaman orang yang hampir sama dengan masalah kita.

Sabtu, 09 Juni 2012

DOKUMENTASI MINI PROYEK


Anggota :    Desi Mariana (11-043)
                   Safrida Liasna (11-057)
                  Nenita Sari  S G (11-069)
                  Mira Tantri (11-099)

                                                             GALERI PHOTO


PROYEK MINI


ANGGOTA : Desi Mariana (11-043)
                      Safrida Liasna br Tarigan (11-057)
                      Nenita Sari S G (11-069)
                      Mira Tantri (11-099)

“MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN PADA ANAK TUNA NETRA”
PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus akhir-akhir ini sudah mulai mengalami perkembangan. Pemerintah Indonesia termasuk Dinas Pendidikan juga sudah menaruh perhatian kepada penempatan pendidikan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Hal ini dapat terlihat dari beberapa sekolah yang sudah disediakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan mereka. Namun walaupun demikian, media pembelajaran bagi anak dengan kebutuhan khusus ini masih kurang memadai, demikian juga dengan jumlah sekolah yang ada kerap kali belum sesuai dengan jumlah anak-anak berkebutuhan khusus.
          Seperti halnya di Indonesia, terutama di daerah kota Medan peneliti melihat bahwa hanya terdapat beberapa sekolah yang memang diperuntukkan untuk menangani anak-anak dengan kebutuhan khusus tersebut, terutama anak-anak dengan kondisi cacat fisik, misalnya tuna netra. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk membahas tentang media dan metode pembelajaran pada anak tuna netra. Peneliti ingin mengobservasi berbagai media pembelajaran yang kerap digunakan oleh anak-anak tuna netra di dalam kegiatan belajar mereka. Selain itu apakah media pembelajaran tersebut sudah cukup memenuhi dalam kebutuhan belajar mereka.
          Peneliti juga tertarik untuk membahas tentang berbagai metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus terutama anak tuna netra. Serta sudah seberapa efektif kah metode pengajaran yang diberikan kepada anak-anak tuna netra di dalam persekolahan mereka.
Tujuan
          Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengobservasi berbagai media pembelajaran yang digunakan bagi pendidikan anak-anak tuna netra. Dan mengetahui metode pembelajaran yang juga digunakan dalam proses belajar mengajar bagi anak-anak tuna netra guna memperoleh metode pembelajaran yang paling efektif bagi anak-anak tuna netra.

Manfaat
          Manfaat dari penelitian ini adalah :
           -   Mengetahui berbagai media pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan anak-anak tuna netra.
               -   Mengetahui berbagai metode pembelajaran yang ada.
               -   Mengetahui metode pembelajaran yang efektif bagi anak-anak tuna netra.
               -    Mengetahui pentingnya metode pengajaran teacher centered dan learner centered.
LANDASAN TEORI
Dalam hal ini, peneliti menggunakan beberapa teori yang bisa digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi, seperti :
1. Teori tentang Metode Mengajar
    Ada beberapa metode mengajar yang digunakan para guru, garis besarnya yaitu :
  Ã¼  Metode Ceramah
Metode mengajar yang dilakukan guru dengan cara satu arah, dimana guru sepenuhnya memberikan materi pelajaran dan murid mendengarkan. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan urainnya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu, seperti gambar- gambar dan yang paling utama adalah bahasa lisan.
  Ã¼ Metode Diskusi
Metode mengajar dimana guru akan membentuk murid menjadi beberapa kelompok. Dan kelompok-kelompok murid ini nanti akan mendiskusikan tentang materi pelajaran yang sedang dibahas.
  Ã¼  Metode Tanya-Jawab
Metode tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru ke siswa dan begitu juga sebaliknya.
  Ã¼  Metode Demonstrasi
Metode Demostrasi atau praktik adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses yang bersifat praktis.
  Ã¼  Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar di mana guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan kepada guru.
    Teori tentang metode pengajaran ini digunakan oleh peneliti untuk menjelaskan penggunaan metode pengajaran yang diberikan oleh guru di SLB tersebut kepada muridnya.

    2. Teori Perencanaan dan Instruksi Pelajaran
Terdapat dua jenis teori perencanaan dan pelajaran, yaitu
 Ã¼  Teacher-Centered
Di dalam pendekatan teori ini, perencanaan dan instruksi pembelajaran disusun dengan ketat dan guru mengarahkan pembelajaran murid. Pada tipe perencanaan pelajaran ini, guru jauh lebih banyak berperan daripada murid.Tiga alat umum yang berguna dalam perencanaan ini, yaitu menciptakan sasaran behavioral (perilaku), menganalisis tugas, dan menyusun taksonomi (klasifikasi) instruksional.
 Ã¼   Learner-Centered
Instruksi dan perencanaannya terletak pada siswa, bukan guru.Prinsip ini menekankan pembelajaran dan pelajar yang aktif dan reflektif. Jadi di dalam pendekatan ini, murid yang lebih banyak aktif daripada guru. Murid berusaha mencari sendiri bahan tambahan materi pelajaran. Dan guru akan membimbing murid dalam proses belajar. Dalam learner centered, ada tiga strategi pembelajaran yang digunkan oleh guru, yaitu : Pembelajaran berbasis pada problem, Pertanyaan esensial, dan Pembelajaran penemuan.

3. Teori tentang Gaya Penataan Kelas
Terdapat beberapa gaya penataan kelas yang digunakan dalam proses belajar-mengajar, diantaranya :
·         Gaya Auditorium
Dimana semua murid duduk mengahadap guru.
·         Gaya Tatap Muka
Dimana murid saling duduk secara berhadapan.
·         Gaya Off-set
Dimana sejumlah murid (bisanya tiga atau empat anak) duduk di bangku tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain.
·         Gaya Seminar
Dimana sejumlah besar murid (10 atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U.
·         Gaya Klaster
Dimana sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja dalam kelompok kecil.

4. Teori tentang Model Media Pembelajaran
·      Media dua dimensi
Media dua dimensi meliputi media grafis, media bentuk papan, dan media cetak.
·      Media tiga dimensi
    Media tiga dimensi dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup atau mati dan dapat pula berwujud sebagian tiruan yang mewakili aslinya (miniatur).
PERENCANAAN

Alat dan Bahan yang Digunakan untuk Merealisasikan Proyek
            Alat yang peneliti gunakan saat melakukan wawancara dan observasi dengan para Objek, yaitu:
 a. Kamera, yang dipakai untuk pengambilan foto dan merekam sesi wawancara.
      b. Hand Phone, yang dipakai untuk pengambilan beberapa foto lainnya.
      c. Notes dan Alat tulis, yang dipakai sebagai pencatat hasil wawancara
               Alat yang peneliti gunakan saat menyelesaikan proyek, yaitu :
 a.  Laptop
      b. Buku Pedoman
      c. Catatan
 d. Alat tulis
 e. Rekaman sesi wawancara dan observasi.
 f. Data-data objek
Analisis Data   
Data yang akan peneliti dapatkan adalah berupa data yang didapat dari proses observasi yang dilakukan oleh peneliti di dalam ruangan kelas selama proses belajar-mengajar berlangsung. Data observasi(berupa foto-foto dan rekaman video) ini juga nantinya akan dapat menjelaskan bagaimana keadaan dan kondisi yang terjadi di dalam proses belajar-mengajar. Dan juga data yang didapatkan melalui proses wawancara singkat dengan para objek , yang nantinya akan berupa sejenis percakapan antara peneliti dan para objek, selanjutnya akan diringkas dan dirangkum kedalam suatu bentuk penjelasan yang dapat mencakup jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada.
Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan peneliti, berhubungan dengan metode pengajaran yang dilakukan guru dan media-media pembelajaran apa saja yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada murid-murid. Selain itu, observasi yang dilakukan oleh peneliti juga berhubungan untuk mengetahui media pembelajaran dan metode pembelajaran apa yang dipergunakan oleh guru dan para murid.
Selanjutnya data-data yang telah terkumpul, berupa hasil observasi di dalam ruang kelas dan beberapa wawancara yang dilakukan dengan pihak guru dan kepala sekolah, akan peneliti hubungkan dengan teori-teori yang telah dijabarkan di atas, sehingga nantinya peneliti akan dapat menemukan media dan metode pembelajaran apa saja yang telah dipergunakan untuk proses pembelajaran bagi anak-anak Tuna Netra. Dan seberapa efektif media dan metode yang dipergunakan tersebut dalam membantu pembelajaran anak-anak tuna netra.
Penjelasan Objek yang Dilibatkan Dalam Proyek
            Objek yang dilibatkan dalam proyek ini adalah siswa-siswi yang berada di kelas VIII atau 2 SMP dari  SMPLB A Karya Murni Medan. Setelah itu, seorang siswa kelas III di SMPLB A Karya Murni tersebut. Dan kepala sekolah serta para guru di SMPLB A tersebut. Data diperoleh dengan cara peneliti mengobservasi proses belajar-mengajar yang berlangsung di dalam kelas.
            Mewawancarai kepala sekolah dan beberapa guru yang mengajar di SMPLB A Karya Murni tersebut, terutama guru yang mengajar di kelas VIII. Kepala sekolah dan para guru tersebut nantinya akan menjawab pertanyaan wawancara sesuai dengan hal-hal yang sudah biasa dan sering mereka lakukan di dalam kegiatan belajar-mengajar.
PELAKSANAAN

Jadwal Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan
No
Hari
Kegiatan
Tempat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7
8
9
10
11
12
Sabtu, 31 Maret 2012
Rabu, 4 April 2012
Senin, 9 April 2012
Selasa, 17 April 2012
Senin, 30 April 2012
Kamis, 3 Mei 2012
Jumat, 11 Mei 2012
Minggu, 13 Mei 2012
Senin, 14 Mei 2012
Selasa, 15 Mei 2012
Jumat, 18 Mei 2012
Rabu, 23 Mei 2012
Pemilihan topik yang diangkat
Pemilihan judul yang tepat
Diskusi tentang hal-hal yang akan dibahas berkaitan dengan judul tersebut
Perencanaan tempat kegiatan penelitian
Survey ke sekolah dan konfirmasi kegiatan observasi dan wawancara
Diskusi tentang hal-hal  apa saja yang akan di observasi dan pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan dalam wawancara
Pemberian surat izin
Pembelian reward untuk para guru dan siswa
Pelaksanaan kegiatan observasi kelas dan wawancara dengan kepala sekolah dan para guru.
Diskusi mengenai hasil data observasi dan wawancara
Diskusi penyelesaian mini proyek
Penyelesaian akhir mini proyek
Fakultas Psikologi USU
Fakultas Psikologi USU
Fakultas Psikologi USU
Fakultas Psikologi USU
SMPLB A Karya Murni Medan
Fakultas Psikologi USU
SMPLB A Karya Murni Medan
Toko Roti Mayestik
SMPLB A Karya Murni Medan
Fakultas Psikologi USU
Fakultas Psikologi USU
Fakultas Psikologi USU

Kalkulasi Biaya
Reward berupa kue untuk siswa                          = Rp15.000,00
Reward berupa kue untuk                                   = Rp21.000,00
Transportasi hari 1                                            = Rp24.000,00
Transportasi hari 2                                            = Rp18.000,00
Transportasi hari 3                                            = Rp18.000,00    +
Total Biaya                                                        =  Rp96.000,00
Kegiatan Pelaksanaan
       Berikut merupakan uraian pelaksanaan yang peneliti lakukan dari awal mula penelitian ini dilakukan hingga tahap penyelesaiannya :
1. Pada hari kelima, peneliti melakukan survey ke tempat penelitian yaitu SMPLB A Karya Murni Medan. Dan melakukan konfirmasi tentang kegiatan observasi dan wawancara yang akan peneliti lakukan di sekolah tersebut dengan kepala sekolah dari sekolah tersebut. Peneliti juga melihat keadaan dan meninjau secara garis besar fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah tersebut. Peneliti sekaligus menjelaskan berbagai hal yang kiranya memang perlu untuk dijelaskan, seperti tujuan diadakannya observasi dan wawancara, hal yang melatar belakangi kegiatan tersebut, kegiatan apa saja yang kiranya nanti akan kami lakukan, dan sebagainya. Pada hari pertama ini kami juga menanyakan tentang perlu atau tidaknya keberadaan surat izin dari pihak fakultas psikologi dan hal apa saja yang harus tercantum dalam surat izin tersebut.
2. Pada hari keenam, peneliti melakukan diskusi mengenai pertanyaan-pertanyaan apa saja yang nantinya akan ditanyakan kepada para siswa, guru, dan kepala sekolah. Hal-hal apa yang akan diobservasi berkaitan dengan judul yang peneliti angkat.
3. Pada hari ketujuh, peneliti kembali ke SMPLB A Karya Murni untuk memberikan surat izin. Surat izin tersebut diberikan kepada kepala sekolah di SMPLB tersebut untuk menerangkan bahwa pihak peneliti benar-benar melakukan observasi dan wawancara yang dilatarbelakangi berdasarkan tugas mata kuliah yang ada dari kampus dan bukan merupakan rekayasa dari peneliti. Peneliti juga ingin semakin lebih dekat dengan lingkungan sekolah, termasuk dengan para murid yang nantinya akan diobservasi, agar pada saat kegiatan observasi dan wawancara dilakukan, mereka menjadi sedikit tidak kaku dan lebih mengenal para peneliti.
4. Pada hari kesembilan, peneliti mendatangi sekolah SMPLB A Karya murni tersebut lagi untuk mengadakan kegiatan observasi di dalam ruang kelas VIII, untuk mengobservasi media pembelajaran apa saja yang dipergunakan oleh murid-murid tuna netra dan metode pengajaran yang seperti apa yang dipakai oleh para guru dalam mengajar siswa-siswi mereka. Selain itu, untuk menambah jumlah data yang dimiliki oleh peneliti, peneliti juga mewawancari murid-murid tersebut dan juga kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang juga merangkap sebagai guru untuk mata pelajaran matematika di sekolah tersebut. Peneliti juga mewawancari seorang siswa kelas XI yang kebetulan berada di sekolah tersebut walaupu telah selesai mengikuti ujian nasional.
5. Pada hari kesepuluh, peneliti melakukan diskusi mengenai hasil data observasi dan wawancara yang diperoleh. Dalam diskusi ini peneliti menyimpulkan bahwa hasil data yang telah di dapatkan sudah cukup untuk memberikan gambaran tentang media dan metode pembelajaran yang dipakai.
6. Pada hari kesebelas, peneliti juga melakukan diskusi untuk penyelesaian dari mini proyek ini.
7. Pada hari keduabelas, peneliti melakukan diskusi lagi untuk penyelesaian akhir dari mini proyek tersebut, termasuk proses pembuatan poster.
PELAPORAN-PEMBAHASAN-DAN EVALUASI
Laporan
    Berikut ini akan dicantumkan hasil rangkuman dari sesi wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan murid, dan kepala sekolah.
1. Nama = Joshua
    Umur = 15 tahun
   Bersekolah di SLB Karya Murni sejak SD Kelas 2.
Joshua merupakan siswa kelas VIII yang menderita gangguan tingkat penglihatan yang rendah atau low vision. Menurutnya guru-guru yang mengajar di SLB tersebut pada umumnya adalah guru-guru yang baik dan mau mengerti kedaan mereka. Ia masih dapat melihat walaupun dengan jarak pandang yang pendek. Sehingga dalam belajar, dia masih dapat menulis seperti biasa. Menurutnya guru yang mengajar banyak memakai metode megajar ceramah, diskusi dan tanya jawab. Untuk pelajaran matematika, mereka sering diberikan tugas rumah berupa soal-soal. Ia juga menyukai pelajaran tambahan mengenal lingkungan yang mereka sebut sebagai pelajaran orientasi mobilitas dengan memakai tongkat, lalu diberikan arahan oleh guru untuk mengenal lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah agar siswa dapat berjalan mandiri.
2. Nama = Darwin
    Umur = 17 tahun
    Bersekolah di SLB Karya Murni sejak umur 5 tahun.
Darwin merupakan siswa kelas VIII yang menderita gangguan tuna netra.Pelajaran favoritnya adalah bahasa Indonesia dan kesenian. Ia memiliki hobby bernyanyi,bermain alat musik acordian, dan membaca. Karena menderita gangguan buta total, sehingga Darwin harus menulis dengan memakai alat tulis seperti paku yang mereka sebut pena. Dan memakai reglet yaitu berupa papan untuk membuat huruf braile. Ia juga memakai alat reken plank yang digunakan untuk memperkenalkan titik-titik Braille juga dapat digunakan untuk melatih kepekaan diri dari siswa tunanetra. Buku yang dipakai memiliki huruf braile untuk semua mata pelajaran kecuali matematika. Selain itu kaset (victory reader) / CD pembaca untuk cerita dan beberapa pelajaran yang membutuhkan suara.
3. Nama = Desmon
    Umur = 15 tahun
    Bersekolah di SLB Karya Murni sejak pertengahan 2003.
Ia merupakan murid kelas VIII di SLB tersebut.Desmon juga menderita gangguan penyakit buta total. Ia menyukai pelajaran bahasa Indonesia. Akan tetapi kalau pelajaran matematika, ia tidak terlalu suka karena terkadang kurang mengerti. Dari beberapa pelajaran, ia mengatakan bahwa pada saat pelajaran biologi, mereka lenih banyak melakukan praktek. Ia juga mengatakan bahwa gaya tempat duduk yang dibuat oleh mereka bervariasi. Akan tetapi kebanyakan dengan sistem menghadap ke guru dan saling berhadapan dengan siswa. Untuk pelajaran biologi dan fisika, guru akan mengajarakan materi pelajaran lalu mereka diberi tugas secara kelompok. Tidak menyukai pelajaran biologi.Pada pelajaran matematika terdapat banyak PR. Biologi memberi tugas berupa rangkuman soal. Untuk pelajaran olahraga, siswa belajar diluar. Mereka diberi pemanasan dan setelah itu beberapa permainan olahraga. Namun kebanyakan mereka diberi kebebasan untuk berolahraga apapun. Tetapi untuk permainan sepak bola, bola yang dipakai mengeluarkan bunyi.
3. Nama = Erni
    Umur = 14 tahun
    Bersekolah si SLB Karya Murni sejak kelas 1 SD.
Erni juga merupakan murid kelas VIII di SLB tersebut.Erni merupakan siswa dengan gangguan mata yang hanya berfungsi sebelah. Ia menyukai pelajaran bahasa Inggris. Namun tidak menyukai pelajaran biologi. Ia juga masih dapat menulis dengan cara biasa dan membaca tidak perlu memakai huruf braille karena masih dapat membaca dan menulis . Jika pelajaran geografi memakai globe yang ditunjukkan satu per satu kepada mereka. Dan saat pelajaran geografi mereka mempergunakan peta timbul agar lebih mudah dalam mengenal bentuk daerah dan nama daerahnya. Ia mengatakan bahwa saat pelajaran biologi, guru kerap menyuruh siswa untuk membaca buku mereka dan merangkum pelajaran tersebut.
4. Nama = Ferdian
    Umur = 16 tahun.
    Bersekolah di SLB Karya Murni sejak kelas 1 SMP .
Ia merupakan siswa kelas IX di SLB tersebut. Ia mengatakan bahwa pembelajaran di sekolah tersebut bagus, sarana yang dimiliki juga cukup membantu dalam proses pembelajaran. Fasilitas yang tersedia bagi para siswa juga mencukupi. Untuk ujian mereka memakai soal yang diubah menjadi soal dengan huruf braille oleh percetakan disekolah mereka. Alat pembelajaran yaitu reglet berbentuk persegi panjang dengan lubang-lubang, digunakan dengan cara ditusuk dengan pena. Mereka juga memakai alat hitung yaitu abakus atau sempoa. Papan geometri digunakan untuk membuat bentuk-bentuk seperti kubu, balok,dan sebagainya dengan memakai karet. Setiap tahun mereka juga mempersiapkan diri untuk porcanas (pekan olahraga cacat nasional).
5. Nama = Suster Geralda
    Jabatan = Kepala sekolah SMPLB A Karya Murni
Beliau menagtakan bahwa metode pengajaran yang diajarkan di sekolah tersebut adalah metode pengajaran yang bersifat interaktif. Melibatkan metode dua arah antara guru dan siswa. Media pembelajaran berfokus kepada alat-alat yang berhubungan dengan audio. Mata pelajaran yang diajarkan adalah bahasa Indonesia, bahasa Inggris, sejarah, geografi, ekonomi, biologi, fisika, matematika. Ppkn, agama, olahraga, komputer. Tetapi mereka tidak mempelajari pelajaran kimia. Siswa di sekolah tersebut juga didukung dengan berbagai pelajaran tambahan lainnya berupa kesenian dan olahraga untuk membantu mengembangkan keterampilan siswa. Mereka juga dipersiapkan untuk lomba PORCANAS (Pekan Olahraga Cacat Nasional) dimana akan ada lomba-lomba dalam bidang kesenian, berupa lomba permainan alat musik, bernyanyi,bermain catur. Dan dalam bidang olahraga seperti lomba bola kaki, dan lain sebagainya.
  Untuk media pembelajaran, terdapat perbedaan pada pelajaran tertentu, misalnya :
         -  Matematika : reken plank, reglet, stylus atau pena, dan abacus seperti alat hitung yang digunakan anak tuna netra.
            - Geografi    :  peta timbul yang didalamnya terdapat gambar timbul dan huruf braille yang diperbesar ukurannya.
            - Bahasa Inggris dan Indonesia :  kamus elektronik
         - Komputer : braille display  yaitu keyboard komputer khusus yang digunakan anak tuna netra. Dan komputer dengan sistem jaws, dimana komputer tersebut akan mengeluarkan  suara berupa perintah yang telah kita berikan padanya.
          - Olahraga : papan tenis meja yang mejanya dibawah dan bola kaki yang dapat mengeluarkan bunyi.
Dan dari hasil observasi peneliti, peneliti menemukan terdapan beberapa metode yang berbeda yang diberikan oleh guru-guru di SMPLB tersebut, khususnya didalam kelas yang kami observasi. Berikut ini adalah gambaran dari observasi yang telah peneliti lakukan :
1. Guru mata pelajaran geografi.
Beliau menggunakan metode pengajaran dengan metode ceramah dan demonstrasi. Dimana guru menerangkan materi pelajaran dan memberikan contoh yang nyata dari materi tersebut. Beliau mengajar dengan cara duduk di bangku dan meja guru dan sesekali berjalan mengelilingi murid saat memberikan contoh. Suaranya lambat namun memiliki volume suara yang keras, terdapat penekanan kata. Gaya penataan kelas yang dipakai adalah gaya tatap muka.Suasana kelas yang diciptakan menjadi serius dan monoton. Dari segi para murid, mereka terlihat begitu serius, tegang, dan sedikit bosan. Bagi siswa yang menderita buta total, mereka terlihat sedikit kelelahan karena harus terus menulis apa yang dikatakan oleh beliau. Teori Perencanaan dan Instruksi Pelajaran yang dipakai berbentuk teacher centered.
2. Guru mata pelajaran matematika.
Beliau menggunakan metode pengajaran tanya jawab dan diskusi. Beliau hanya memberikan materi pembelajaran berupa materi-materi penting, lalu lebih banyak memberikan contoh soal dan meminta siswa untuk mengerjakannya. Beliau juga sering memberikan pekerjaan rumah kepada para siswa untuk sebagai bahan latihan bagi  siswa. Gaya penataan kelas yang digunakan adalah gaya tatap muka. Dalam pengajarannya beliau juga melebihkan pada intonasi suara dan sentuhan kepada siswa.
Ia juga memberikan bahan peragaan berupa kubus, balok, dan sebagainya yang sudah dibuat dari besi, sehingga siswa dapat merabanya. Gaya belajar tidak monoton. Walaupun siswa tidak dapat melihat tapi mereka tetap terlihat fokus dan rileks saat belajar matematika. Teori Perencanaan dan Instruksi Pelajaran yang dipakai berbentuk teacher centered.
3. Guru mata pelajaran olahraga.
Beliau menggunakan metode pengajaran ceramah dan tanya jawab. Beliau memberikan penjelasan tentang suatu materi dan memberikan pertanyaan kepada beberapa siswa. Gaya penataan kelas yang digunakan adalah gaya tatap muka. Beliau juga banyak membuat penjelasan materi-materi pelajaran kedalam bentuk cerita agar murid dapat lebih tertarik dan mudah mengerti. Siswa terlihat santai dan rileks tetapi juga merespon pelajaran dari beliau. Teori Perencanaan dan Instruksi Pelajaran yang dipakai berbentuk teacher centered.

Pembahasan
Berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa :
A. Media pembelajaran yang terdapat pada SMPLB A tersebut sudah cukup mendukung bahkan termasuk dalam kategori baik, bagi proses pembelajaran siswa di sekolah.
B.  Murid-murid di sekolah tersebut juga sudah memiliki media belajar pribadi yang cukup memadai di rumah.
C. Suasana belajar juga sangat mendukung bagi peningkatan pembelajaran siswa. Dengan halaman sekolah yang luas dan kelas yang nyaman.
D. Metode pengajaran yang digunakan cenderung interaktif. Namun tetap terdapat beberapa guru yang cenderung monoton dalam mengajar sehingga menimbulkan efek bosan oleh para siswa. Tetapi hal tersebut dapat membuat siswa menjadi lebih serius dalam mendengarkan guru. Metode mengajar yang dilakukan para guru juga dirasa cukup efektif bagi proses pembelajaran karena lebih cenderung melibatkan komunikasi dua arah antara guru dan murid untuk membantu menarik perhatian siswa. Guru juga lebih cenderung memakai suara yang jelas, kuat, dan perlahan sehinggan siswa tetap dapat mengerti.
E. Gaya penataan kelas cenderung memakai gaya tatap muka, yang membuat siswa dapat saling berhadapan. Namun disatu sisi, gaya penataan kelas tersebut dirasa kurang efektif karena guru tidak secara jelas dapat melihat ekspresi wajah siswa dari tampak depan. Namun disisi lain, gaya penataan kelas tersebut juga dinilai cukup bagus. Karena dengan begitu, guru menjadi lebih leluasa untuk berdiri di tengah-tengah siswa. Dan menjalin komunikasi yang lebih dekat dengan siswa di dalam kelas.
F. Teori Perencanaan dan Instruksi Pelajaran yang dipakai lebih banyak berbentuk teacher centered walaupun ada beberapa guru yang memakai metode learner centered. Namun menurut peneliti, bagi para siswa berkebutuhan siswa terutama tuna netra. Teori perencanaan dan instruksi pelajaran dengan teacher centered memang dirasa lebih baik. Karena di satu sisi, dengan kondisi siswa yang demikian, ia akan cenderung lebih sulit untuk belajar sendiri dan mencari sendiri informasi tentang pelajarannya. Sehingga akan lebih mungkin dilakukan perencanaan dan instruksi pelajaran teacher centered. Dimana materi pelajaran bersumber lebih banyak dari guru dan guru lebih banyak berperan daripada murid. Namun guru tetap harus memperhatikan variasi pengajaran sehingga murid tidak akan cepat merasa bosan dan dapat tetap fokus terhadap pelajaran. Dengan demikian, guru dapat menjadi semakin dekat dengan para murid.
PENUTUP
Evaluasi
      Dari mulai proses perencanaan sampai dengan pelaporan dan evaluasi, peneliti mendapatkan beberapa hambatan. Hambatan yang peneliti rasakan adalah pertama pada saat awal pemilihan topik. Pada tahap tersebut peneliti menghabiskan cukup banyak waktu karena harus menyatukan ide-ide dari tiga pemikiran yang berbeda-beda. Peneliti juga pertama kali tidak memilih topik tentang hal ini. Namun setelah melewati banyak diskusi kelompok, peneliti akhirnya memilih untuk membahas topik ini.
      Hambatan yang kedua dirasakan pada saat memilih hal-hal apa saja yang akan peneliti lakukan dan peneliti bicarakan berkaitan dengan topik tersebut. Karena peneliti juga harus melakukan banyak diskusi dalam menentukan hal-hal tersebut.
      Hambatan yang ketiga dirasakan pada saat peneliti ingin melakukan kegiatan observasi dan wawancara. Peneliti harus mencari jadwal dan hari yang sesuai dengan keadaan peneliti dan objek penelitian. Terlebih lagi peneliti harus mengundurkan waktu kegiatan observasi selama seminggu karena pihak sekolah akan mengadakan Ujian Nasional bagi siswa SMPLB tersebut.
Testimoni
            Atas nama kelompok, kami seluruhnya terkesan dengan adanya tugas mini proyek ini. Tugas mini proyek ini merupakan suatu hal baru yang kami alami. Dengan adanya tugas mini proyek ini, kami semakin mengerti tentang materi pelajaran pada mata kuliah Psikologi Pendidikan terutama materi tentang anak berkebutuhan khusus. Semoga kedepannya bila ada tugas proyek lagi, kami dapat menjadi lebih maksimal didalam mengerjakannya karena kami telah mendapat “pelatihan” dasar mengenai hal ini dengan adanya tugas mini proyek.
            Selain itu, atas nama pribadi, banyak yang kami rasakan saat melaksanakan tugas ini, berikut penjabarannya dari masing-masing anggota kelompok :
§  Desi Mariana
Menurut saya, tugas proyek mini ini cukup sulit ya soalnya baru pertama kali saya mendapat tugas seperti ini. Tapi bagus juga sih karena bisa menjadi bekal buat saya dan teman-teman dalam mengerjakan skripsi nanti. Saya juga cukup senang sewaktu mengunjungi SMPLB Karya Murni tersebut karena selain muridnya ramah-ramah, staf dan gurunya juga sangat menerima kedatangan kami dengan tangan terbuka. Saya juga lebih mendapat pelajaran bagaimana metode dan media apa saja yg mereka pakai sewaktu belajar. Suatu pengalaman yang menyenangkan mengerjakan tugas proyek mini ini.
§  Safrida Liasana br Tarigan
          Saya bersyukur karena pada akhirnya Tugas Mini Proyek ini dapat selesai dengan baik dan lancar. Berbagai perasaan campur aduk pada awalnya ketika diberikan tugas ini. Ada rasa senang dan gugup yang mendominasi mengingat kami memilih materi tentang Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus yang berarti kami harus melakukan observasi langsung di SLB Karya Murni A (khusus Tunanetra). Hal ini merupakan pengalaman pertama dan unik buat saya. Disana kami menemukan anak-anak Tunanetra yang memiliki motivasi tinggi untuk belajar walaupun dibatasi oleh kekurangan mereka. Mereka sama dengan anak normal lainnya, mereka tetap bermain, mereka juga tetap belajar dengan materi dan mata pelajaran yang sama dengan sekolah biasa hanya mereka menggunakan media khusus seperti buku dengan huruf Braille, komputer dengan software Jaws, papan Block cis (untuk pelajaran Mate-matika) dan lain sebagainya. Walaupun yang disayangkan berdasarkan hasil wawancara kami para guru mengatakan bahwa mereka masih kekurangan buku paket karena memang agak susah untuk memperoleh buku paket dengan cetakan Braille. Saya menemukan banyak manfaat dari penugasan ini, saya menjadi lebih banyak tahu tentang pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dan yang lebih pentingnya lagi saya bisa menjadi lebih peka untuk dapat berinteraksi dan memahami anak-anak berkebutuhan khusus yang seringkali masih tidak dipedulikan oleh kebanyakan orang.
    §  Nenita Sari S G
Menurut saya, tugas mini proyek ini merupakan tugas yang cukup menarik sekaligus menantang. Karena saya baru pertama kalinya mengerjakan tugas seperti ini. Pada awal pengerjaan tugas mini proyek ini, saya merasa bahwa akan ada beberapa hambatan yang cukup sulit yang akan kami hadapi. Terutama saat kami harus membuat surat izin untuk mengadakan kegiatan observasi dan wawancara. Namun ternyata sejalan dengan berbagai diskusi yanng telah kami lakukan. Pengerjaan tugas ini pun menjadi semakin mudah. Saya juga merasa semakin berani dan percaya diri karena secara otomatis, kami juga harus berhubungan dan menjalin komunikasi yang baik dengan orang-orang yang baru saya kenal melalui proses wawancara. Namun secara keseluruhan, saya merasa tugas mini proyek ini sangat menarik dan menyenangkan.
    §  Mira Tantri Saragih
Mengerjakan tugas mini proyek ini merupakan pengalaman yang baru buat saya.  Dan tidak saya pungkiri bahwa pertama kali diberi tahu tentang adanya tugas mini proyek ini, saya merasakan kecemasan yang luar biasa krn belum pernah terjun langsung ke lapangan demi mencari informasi yang kami butuhkan. Topik yang kami pilih adl tentang metode dan pengajaran pada anak tunanetra. Kami pun pergi ke SLB-A dimana merupakan sekolah khusus utk anak tunanetra. Dan saya sangat senang atas sambutan hangat dari guru dan murid-murid di SLB tersebut yangg memperbolehkan kami untuk melakukan observasi dan wawancara sampai selesai. Saya pun berterimakasih kepada Bu Dina yang telah memberikan suatu tugas yang sangat menantang namun juga bermanfaat untuk kami.
                                                 POSTER

DAFTAR PUSTAKA
  Santrock, Jhon. W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta:Kencana