Welcome to Psycho Zone :)

Kamis, 26 April 2012

Teknologi dan Pendidikan

Kelompok I



Hal - hal yang akan kami bahas adalah sebagai berikut :
1. Persinggungan antara pendidikan dan teknologi.
2. Perbandingan apa yang dibaca di buku dengan pendidikan yang dijalankan di Medan ( pada pendidikan yang kami jalani di masa sekolah ).
3. Ubiquitos computing dan pandangan kelompok kami mengenai ubiquitos computing.

Hasil diskusi :
1. Titik persinggungan antara pendidikan dan teknologi terdapat pada perkembangan dan cara mengembangkannya. Teknologi ada karena pendidikan. Contohnya pada penciptaan komputer. Komputer diciptakan oleh seorang insinyur. Sebelum ia mampu menciptakan komputer, ia telah mendapatkan pendidikan sebelumnya. Pendidikan juga ada karena teknologi, Contohnya pendidikan dengan metode e-learning. E-learning itu bisa terlaksana karena adanya teknologi internet dan komputer. Pendidikan sendiri membutuhkan teknologi sebagai media perkembangannya, dan sebaliknya. Dengan berkembangnya pendidikan, teknologi juga ikut berkembang. Pendidikan dan teknologi saling berkaitan satu sama lain. Jadi intinya, untuk mengembangkan teknologi, dibutuhkan pendidikan, dan sebaliknya.

2. Di buku, dijelaskan bahwa pada masa pra taman kanak – kanak sudah dikenalkan pada komputer dan pembelajaran yang makin kompleks pada usia selanjutnya. Apabila dibandingkan dengan masa sekolah kami dulu, kami mulai mengenal komputer sejak SD, dan itu pun hanya pengenalan awal saja. Pemanfaatannya masih sangat minim. Lalu, pada tingkat SMP, kami baru diperkenalkan pada beberapa aplikasi Microsoft Office, seperti Microsoft Word, Excel, dan Power Point. Pada masa ini, frekuensi penggunaan komputer semakin meningkat hingga masa SMA, seperti menggunakan fasilitas internet, desain grafis, dan lain – lain. Pada dasarnya, pendidikan teknologi yang kami terima di masa sekolah dulu masih jauh tertinggal dari standar yang ditetapkan oleh International Society for Technology in Education.

3. Ubiquitos computing adalah memasukkan komputer ke kehidupan kita sehari – hari. Komputer yang dimaksudkan adalah komputer yang diubah dalam bentuk portable dan mobile. Menurut kelompok kami, ini mempunyai dampak positif dan negatif.
Dampak positifnya yaitu :
o Komputer menjadi lebih praktis untuk dibawa kemana – mana
o Semakin memudahkan murid untuk memperoleh informasi dalam pengerjaan tugas
Dampak negatifnya yaitu :
o Dapat meningkatkan individualisme
o Dapat mengurangi tingkat konsentrasi yang ujungnya berakibat menurunkan produktivitas

Demikian hasil diskusi kelompok kami. Semoga bermanfaat =)

Minggu, 08 April 2012

PSIKOLOGI SEKOLAH

Haiii semuaa :)
Jumpa lagi dengan kami :

Nenita Sari Salsalina Ginting (11-069)
Mira Tantri Saragih (11-099)
Safrida Liasna br. Tarigan (11-057)
Desi Mariana Maloky (11-043)

Nah...kali ini kami akan membahas tentang psikologi sekolah. Kira-kira hal apa saja ya yang akan di bahas dalam psikologi sekolah...?
Yuk, kita intip sama-sama. :)


Kedudukan Psikologi Sekolah Dalam Ilmu Psikologi

Psikologi sekolah adalah cabang ilmu psikologi yang berfokus pada proses belajar anak di sekolah sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi anak.Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik,sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.
Psikologi sekolah juga membantu anak murid dalam menyelesaikan masalah, seperti kesulitan belajar, masalah dengan guru atau masalah dengan sesama teman. Psikologi sekolah juga harus mengikuti perkembangan zaman dan teknologi agar dapat terus mengikuti perkembangan anak murid dengan baik.
Psikolog sekolah juga harus mengikuti perkembangan dalam kelas dan desain instruksional, pengukuran dan penggunaan gaya dan strategi belajar, peningkatan aplikasi pendidikan jarak jauh, dan perluasan dari pengembangan dan aplikasi teknologi untuk tujuan instruksional. Selain itu seorang psikolog sekolah perlu memperhatikan perkembangan siswa, cara belajar dan mengajar, serta metode pembelajaran yang dapat diterapkan. Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi yang bertujuan untuk membentuk mind set anak. Psikologi sekolah memiliki fokus pada teori belajar, metode pengajaran, motivasi, kognitif, emosional, dan perkembangan moral serta hubungan orangtua anak. Psikologi sekolah juga mendalami anak-anak dengan kebutuhan khusus. Ahli lain menambahkan bahwa psikologi sekolah berguna dalam penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas, pengembangan dan pembaruan kurikulum, ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan, sosialisasi proses dan interaksi proses itu dengan pendayagunaan kognitif dan penyelenggaraan pendidikan keguruan. Teoris dan peneliti lebih diidentifikasi sebagai psikolog pendidikan, sementara praktisi di sekolah lebih diidentifikasi sebagai psikolog sekolah.


Perbedaan Antara Psikologi Sekolah dan Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan merupakan gabungan dari psikologi perkembangan dan psikologi sosial, sehingga hampir sebagian besar teori-teori yang ada dalam psikologi perkembangan dan psikologi sosial digunakan di psikologi pendidikan. Tujuan mempelajari psikologi pendidikan adalah untuk mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi sekolah. Psikologi sekolah adalah salah satu bidang dari beberapa bidang psikologi pendidikan. Tujuan adanya psikologi sekolah adalah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.
Jadi, dari kedua arti dan tujuan di atas, dapat kita lihat bahwa ada perbedaan antara psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Psikologi pendidikan adalah pokoknya, sedangkan psikologi sekolah adalah cabangnya. Psikologi pendidikan berhubungan dengan cara pengajaran, sedangkan psikologi sekolah berhubungan dengan dengan anak didik di sebuah instansi sekolah.

Fungsi Sekolah Sebagai Agen Perubahan

Sekolah adalah tempat transfer ilmu pengetahuan dan budaya (peradaban). Melalui sekolah, peserta didik diajak untuk memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat ditransformasi dalam zaman kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dan tuntutan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, makna pengetahuan dan kebudayaan sering kali dipaksakan untuk dikombinasikan karena adanya pengaruh zaman terhadap pengetahuan jika ditransformasikan.
Oleh karena itu sekolah pada umumnya bertujuan mempersiapkan masyarakat baru yang lebih ideal, yaitu masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban dan berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa. Esensi dari tujuan pendidikan nasional, salah satunya sekolah adalah proses menumbuhkan bentuk budaya keilmuan, sosial, ekonomi, dan politik yang lebih baik dalam perspektif tertentu harus mengacu pada masa depan yang jelas (pembukaan UUD 1945 alenia 4). Melalui kegiatan pendidikans, gambaran tentang masyarakat yang ideal itu dituangkan dalam alam pikiran peserta didik sehingga terjadi proses pembentukan dan perpindahan budaya. Pemikiran ini mengandung makna bahwa lembaga pendidikan termasuk sekolah sebagai tempat pembelajaran manusia memiliki fungsi sosial (agen perubahan di masyarakat).


Metode Yang Dapat Dipakai Dalam Sistem Pengajaran Sekolah

Secara istilah/epistemologi: Metode belajar mengajar dapat diartikan sebagai cara-cara yang dilakukan untuk menyampaikan atau menanamkan pengetahuan kepada subjek didik, murid, atau anak melalui sebuah kegiatan belajar mengajar, baik di sekolah, rumah, kampus, pondok, dll.


Metode yang biasa atau umum digunakan dalam proses belajar mengajar antara lain berbentuk ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan metode demonstrasi (praktek). Berikut penjelasan satu persatu dari beberapa metode tersebut.

Metode Belajar Mengajar ‘Ceramah’
Metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh seseorang guru terhadap kelasnya. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan urainnya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu, seperti gambar- gambar dan yang paling utama adalah bahasa lisan. Metode ceramah adalah metode mengajar yang sampai saat ini masih mendominasi atau paling banyak di gunakan guru dalam dunia pendidikan.

Metode Belajar Mengajar ‘Tanya Jawab’
Metode tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru ke siswa dan begitu juga sebaliknya. Metode ini banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Dan metode ini merupakan salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan- kekurangan pada metode ceramah, dikarenakan apabila suatu penjelasan guru yang belum dimengerti, maka siswa/anak didik dapat langsung menanyakan pada guru.



Metode Belajar Mengajar ‘Pemberian Tugas’
Metode pemberian tugas adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar di mana guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan kepada guru. Dalam hal ini guru memberikan tugas pada murid untuk maju ke depan kelas untuk medemonstrasikan apa yang diajarkan guru. Dalam pendidikan agama sering digunakan metode ini terutama dalam hal yang bersifat praktis, sehingga siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang materi pelajaran yang telah diterimanya.

Metode Belajar Mengajar ‘Demostrasi/Praktek’
Metode Demostrasi atau praktik adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses yang bersifat praktis, misalnya : Bagaimana cara yang benar dalam melaksanakan ibadah sholat, baik cara memulai, mengerjakan maupun cara mengakhiri shalat serta apa saja yang disunnahkan dan membatalkannya.

Berbagai Permasalahan Yang Terjadi di Sekolah dan Pemecahannya

Siswa sekolah biasanya memiliki beberapa masalah yang berkaitan dengan proses belajar mereka di sekolah, antara lain mulai munculnya rasa bosan yang dialami siswa bila mereka tidak menyukai pelajaran tersebut. Siswa yang tidak mengerjakan tugas sekolah mereka, siswa yang bolos dari sekolah saat pelajaran. Siswa yang berantam dengan temannya. Dan banyak permasalahan siswa lainnya, ditambah lagi siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
Oleh karena itu, secara umum ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menangani berbagai masalah tersebut, yaitu :
a. Memahami dan mendengarkan keluhan anak dengan penuh perhatian, pengertian dan kasih sayang.
b. Memberikan penghargaan terhadap prestasi studi/prestasi sosial, seperti olahraga, kesenian atau perbuatan-perbuatan baik yang ditunjukkan remaja baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
c. Banyak berdiskusi tentang berbagai hal yang terjadi di lingkungan sosial maupun lingkungan sekolahnya.
d. Realistis dan bersikap objektif terhadap anak, sehingga idealnya orang tua mengetahui kapasitas anak dan mendiskusikan target apa yang ingin dicapai.
e. Jika ada indikasi ketidakberesan yang serius, baik dalam segi fisik ataupun psikologis yang cukup mencolok segera konsultasikan dengan tenaga ahli seperti dokter atau psikolog.

Fungsi dan Peran Psikolog Sekolah

1. Membantu pendidik dalam melaksanakan kelas yang aman, kelas sehat di lingkungan sekolah. 2. Mengasuh, memberi strategi pemecahan masalah, penyalahgunaan zat, dan topik lainnya yang berkaitan dengan sekolah sehat.
3. Melakukan penelitian tentang instruksi yang efektif, manajemen perilaku, program-program sekolah alternatif, dan intervensi kesehatan mental.
4. Intervensi langsung dengan siswa dan keluarga melalui konseling individu, kelompok pendukung, dan pelatihan keterampilan.
5. Mengkomunikasikan hasil evaluasi psikologis untuk orang tua, guru, dan lain-lain sehingga mereka dapat memahami sifat kesulitan siswa dan bagaimana untuk melayani kebutuhan siswa.
6. Bekerja dengan berbagai masalah emosional dan akademik mahasiswa.
7. Melayani satu atau beberapa sekolah di daerah sekolah atau bekerja untuk sebuah pusat kesehatan mental masyarakat didalam lingkungan universitas.


Hal-hal Yang Diberikan Dalam Pelayanan Psikolog Sekolah

Pelayanan yang biasanya diberikan oleh psikolog sekolah adalah :
- Membantu pihak sekolah, khususnya guru, dalam menangani siswa di sekolah yang mengalami masalah psikologis.
- Membantu orangtua menangani masalah yang ada pada anak mereka yang bersekolah.
- Membantu siswa baik secara individual maupun kelompok untuk menangani masalah yang mereka hadapi di sekolah dan rumah.
- Memberikan pengarahan dan pelatihan secara berkala untuk para guru berkaitan dengan perkembangan anak dan permasalahan psikologis lainnya.
- Memberikan seminar/workshop/sharing session pada orangtua secara berkala.
- Membantu pihak sekolah dalam proses seleksi siswa baru.
- Membantu pihak sekolah dalam proses rekrutmen dan seleksi guru.


Perbedaan Antara Psikolog Sekolah, Psikolog Pendidikan, dan Guru BK

Beda Psikolog pendidikan dengan Psikolog sekolah adalah psikolog sekolah umumnya bekerja di sekolah, universitas, sebagai praktisi, dan peneliti, bertugas membimbing individual maupun kelompok, konseling orangtua, staf maupun murid, dan mengkoordinasi semua sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk membantu tugas kelancaran dan bimbingan dan membantu perkembangan anak didik.. Sedangkan Psikolog pendidikan biasa bekerja di lingkungan sekolah, perguruan tinggi dan di lingkungan pendidikan anak,membantu menyelesaikan permasalahan-permasalah internalyang dapat menghambat proses belajar dan pencapai prestasi siswa,menjadi partner bagi guru BK yang notabene dituntut lebih aktif tampil di depan kelas untuk membimbing siswa dalam proses pengembangan diri dan karir.

Psikolog pendidikan merupakan psikolog yang menghususkan diri pada cara memahami pengajaran, dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Biasanya para psikolog pendidikan berguna dalam penerapan prinsip-prinsip:
- Belajar dalam kelas
- Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
- Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan-
- Sosialisasi proses dan interaksi proses itu dengan pendayahgunaan kognitif dan penyelenggaraan pendidikan keguruan.

Psikolog pendidikan biasanya mencakup hal yang lebih luas bila dibandingkan dengan psikolog sekolah. Bila psikolog sekolah bermain di ranah sekolah, maka psikolog pendidikan bermain pada ranah luar sekolah namun sekolah juga masuk dalam cakupan kerjannya. Psikolog sekolah ada psikolog yang mengkhususkan diri pada dunia sekolah. Biasanya psikolog sekolah berperan dalam pengaturan kelas yang berhubungan dengan psikologis siswa juga guru. Psikolog sekolah juga bisa memberikan penilaian intelegensia guru, inovasi guru, dalam mengajar, dan lain sebagainya. Seorang psikolog sekolah harus bisa dekat dengan siswa ataupun guru yang secara tidak langsung juga berhubungan dengan orang tua siswa. Karena peran psikolog sekolah juga memantau bagaimana prestasi siswa, kelakuan, dan motivasi siswanya. Tetapi yang perlu diingat psikolog sekolah berbeda dengan guru BK. Guru BK biasanya bertugas pada siswanya saja dan dilindungi oleh undang-undang karena memiliki label guru, sedangkan psikolog sekolah lebih sedikit luas cakupannya dan juga psikolog adalah sebuah profesi yang di wajibkan memiliki profesionalisme lebih baik.


Sumber Referensi :
Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
http://ekomedia.wordpress.com/2008/07/26/psikologi-pendidikan-sub-disiplin-ilmu-psikologi/
http://www.nasponline.org/about_sp/careerfaq.aspx
http://www.pemkomedan.go.id/serba_detail.php?id=35
Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok : LPSP3 Fakultas Psikologi UI
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/penanganan-siswa-bermasalah-di-sekolah/
http://kafeilmu.com/2012/02/beberapa-metode-belajar-mengajar.html#ixzz1rJm28PkX
http://kangsaviking.wordpress.com/lembaga-pendidikan-sebagai-agen-perubahan/

Sabtu, 07 April 2012

Pendidikan Anak Usia TK dalam Mempengaruhi Perkembangan Fisik, Kognitif, Sosial dan Emosional Anak


Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:
1. Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa.
2. Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun.

Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini
  1.  Infant (0-1 tahun)
  2.  Toddler (2-3 tahun)
  3.  Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun)

A. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK)
Taman kanak-kanak atau disingkat TK adalah jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Lama masa belajar seorang murid di TK biasanya tergantung pada tingkat kecerdasannya yang dinilai dari rapor per semester. Secara umum untuk lulus dari tingkat program di TK selama 2 (dua) tahun, yaitu:
§ TK 0 (nol) Kecil (TK kecil) selama 1 (satu) tahun
§ TK 0 (nol) Besar (TK besar) selama 1 (satu) tahun
Umur rata-rata minimal kanak-kanak mula dapat belajar di sebuah taman kanak-kanak berkisar 4-5 tahun sedangkan umur rata-rata untuk lulus dari TK berkisar 6-7 tahun. Setelah lulus dari TK, atau pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah lainnya yang sederajat, murid kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi di atasnya, yaitu Sekolah Dasar atau yang sederajat.
Pembelajaran di TK
Di TK, siswa diberi kesempatan untuk belajar dan diberikan kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan usia-usia pada tingkatannya, Siswa diajarkan mengenai hal-hal berikut ini, yaitu:

· Agama,
· Budi bahasa,
· Berhitung,
· Membaca (mengenal aksara dan ejaan),
· Bernyanyi,
· Bersosialisasi dalam lingkungan keluarga dan teman-teman sepermainannya

Tujuan TK adalah meningkatkan daya cipta anak-anak dan memacunya untuk belajar mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan melalui pendekatan nilai budi bahasa, agama, sosial, emosional, fisik, motorik, kognitif, bahasa, seni, dan kemandirian. Semua dirancang sebagai upaya mengembangkan daya pikir dan peranan anak dalam hidupnya. kegiatan belajar ini dikemas dalam model belajar sambil bermain.


Pentingnya Pendidikan Anak Usia TK dalam bidang Fisik, Kognitif, Sosial dan Emosional



Berdasarkan hasil penelitian sekitar 50% kapabilitaas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun,8 0% telah terjadi perkembangan yang pesat tentang jaringan otak ketika anak berumur 8 tahun dan mencapai puncaknya ketika anak berumur 18 tahun, dan setelah itu walaupun dilakukan perbaikan nutrisi tidak akan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif.
Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga periode ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila terlewatkan berarti habislah peluangnya.
Menurut Byrnes, pendidikan anak usia dini akan memberikan persiapan anak menghadapi masa-masa ke depannya, yang paling dekat adalah menghadapi masa sekolah. “Saat ini, beberapa taman kanak-kanak sudah meminta anak murid yang mau mendaftar di sana sudah bisa membaca dan berhitung. Di masa TK pun sudah mulai diajarkan kemampuan bersosialisasi dan problem solving. Karena kemampuan-kemampuan itu sudah bisa dibentuk sejak usia dini,” jelas Byrnes.
Selanjutnya menurut Byrnes, bahwa pendidikan anak usia dini itu penting, karena di usia inilah anak membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa Anda berikan untuk anak-anak adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini.

Sumber
http://belajarpsikologi.com/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini/
id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_diniid.wikipedia.org/wiki/Taman_kanak-kanak

Jumat, 06 April 2012

Memory

Contoh Kasus :

          Sekitar 3 minggu yang lalu saya pergi ke Bank di dekat kampus saya untuk buka buku tabungan baru. Saat mengisi data, ditanyakan alamat, desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten apa tempat saya tinggal. Walaupun ragu-ragu tetapi saya tetap mengisinya karena itu diwajibkan. Saya menulis desa/kelurahan Deli Serdang di data saya tersebut. Pegawai Bank tersebut bilang kalau tidak mungkin Deli Serdang itu merupakan kelurahan melainkan kabupaten. Karena saya juga ragu-ragu, akhirnya saya menelpon ayah saya untuk memastikan hal tersebut. Beliau mengatakan tempat tinggal kami di kelurahan Deli Tua. Beberapa saat setelah telponnya terputus, pegawai Bank tersebut menyuruh saya menulis kembali nama kelurahan saya itu di kertas data yang sebelumnya saya salah mengisi. Saat saya ingin menulis, tiba-tiba saya lupa yang dikatakan ayah saya tadi padahal belum lama dia mengatakannya, hanya kira-kira 5 menit yang lalu. Pegawai Bank tersebut heran dan hanya bisa tertawa melihat saya bisa lupa padahal belum lama saya menelpon ayah saya tadi. Setelah pulang dari Bank tersebut saya bertanya-tanya kenapa saya bisa seperti itu?

          Setelah mempelajari topik bahasan tentang Memory di mata kuliah PUM II, saya baru mengetahui apa yang terjadi kepada saya.

Pembahasan:

          Memory adalah kemampuan untuk memasukan, menyimpan, serta mengambil kembali informasi dan pengalaman. Seperti halnya memory dalam telepon genggam atau komputer, memory dalam otak kita pun berfungsi seperti itu juga. Ada 3 tahapan dalam memory antara lain sebagai berikut.

1. Sensory Register
          Sensory Register merupakan tahap pertama dari memory yang menangkap/menerima rangsangan melalui indera. Kapasitas dari sensory register ini sangat besar tetapi waktu penyimpanannya sangat singkat.

2. Short-Term Memory (STM)
          STM merupakan tahap kedua dari memory yang hanya dapat menyimpan informasi selama 15-20 detik saja karena daya tampungnya terbatas sehingga waktu penyimpanannya pun terbatas. STM juga disebut sebagai Working Memory. Informasi yang masuk ke STM dapat ditransfer ke Long-Term Memory (LTM) dengan cara pengulangan (rehearsal) dan pengelompokan (chunking) supaya mudah untuk diingat.

3. Long-Term Memory (LTM)
          LTM merupakan tahap ketiga dalam memory yang menyimpan informasi untuk jangka waktu yang lama. LTM bersifat permanen yaitu maksudnya kalau informasi yang sudah tersimpan di LTM tidak akan bisa lupa karena walaupun lupa, tetapi suatu saat bisa diingat lagi. Kata “lupa” dalam LTM didefinisikan sebagai proses gagal memanggil kembali informasi karena tidak ada encoding.

         Jadi, sesuai dengan kasus saya di atas, saya menyimpan informasi yang disampaikan ayah saya (sensory register) tersebut di Short-Term Memory (LTM) sehingga beberapa saat kemudian saya bisa lupa akan informasi tersebut karena kapasitas dan waktu penyimpanan di dalam STM sangat terbatas.

          Oleh karena itu, kita harus menyimpan informasi yang kita anggap penting di LTM dan harus ada encoding dan elaboration untuk memudahkan kita memanggil kembali informasi tersebut jika dibutuhkan. Informasi yang sudah kita hapus dari LTM tidak akan bisa lagi dipanggil.

Manfaat PAUD Pada Aspek Perkembangan Anak

Ada 4 aspek perkembangan pada anak, yaitu:

1. Perkembangan Fisik (Motorik)  merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.

2. Perkembangan Emosi, yaitu meliputi kemampuan anak untuk merasakan dan memahami gejolak perasaan seperti mencintai, merasa nyaman, berani, gembira, takut, marah serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di sekitarnya. Emosi yang berkembang/ dikeluarkan anak akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi.

3. Perkembangan Kognitif, perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa (bahasa lisan maupun isyarat)seperti: memahami kata, mengeluarkan apa yang dia pikirkan, kemampuan logis, seperti memahami sebab akibat suatu kejadian, memahami makna dari symbol dan hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan diri dan di lingkungannya.

4. Perkembangan sosial, yaitu berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa, berinteraksi dan bermain bersama teman-teman sebayanya.

Nah, setelah kita mengetahui aspek-aspek yang ada pada perkembangan anak, kita harus tau nih apa sih pentingnya PAUD bagi anak dalam hal aspek-aspek diatas.

 

          Pendidikan usia dini merupakan suatu pola pendidikan formal dan informal yang di lakukan dari usia lahir sampai umur enam tahun sebelum memasuki usia sekolah dasar. Manfaat dan pentingnya pendidikan usia dini atau PAUD untuk memberikan imajinasi dan wawasan serta rangsangan sensorik dan motorik otak agar tumbuh dan berkembang dengan baik untuk menempuh dan persiapan ke jenjang Pendidikan Dasar.

          Pola pendidikan ini biasanya berbentuk “Belajar sambil bermain”dalam tahap pengenalan lingkungan alam dan di mulainya pengenalan huruf dan angka serta membentuk karakteristik watak anak untuk menjadi anak yang sehat serta mampu dan dapat menjadi anak yang baik dalam masyarakat.

          Untuk mencapai keberhasilan pendidikan usia dini tentunya harus di barengi juga dengan kualitas makan serta gizi yang baik ini sangat mempengaruhi masa pertumbuhan serta daya ingat otak anak untuk dapat menyerap pendidikan usia dini dengan baik.Dengan melakukan dan mengoptimalkan pendidikan usia dini sama artinye telah membantu pemerintah dalam program mencerdaskan generasi penerus bangsa.

Sumber : http://kabarsukses.com/manfaat-dan-pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini-atau-paud.html
              http://kidzsmile.info/2011/03/aspek-perkembangan-anak/