Welcome to Psycho Zone :)

Jumat, 09 Maret 2012

Fenomena Training Otak Tengah Dalam Pendidikan

Pertama kali saya mengetahui adanya 'Training otak tengah' ini adalah sekitar setahun yang lalu saat saya menonton televisi. Saya melihat anak-anak yang dilatih itu sangat hebat karena bisa mengenal benda, huruf dan warna bahkan gerakan dengan mata tertutup. Wooow siapa yang tidak terkesan dengan hal itu bukan? itu merupakan kejadian yang saya pribadi saja belum pernah memekirkan sebelumnya.

Tetapi saya sangat terkejut saat melihat sebuah artikel di media online yang mengatakan bahwa teori otak tengah itu adalah sebuah penipuan (mereka mengetahuinya dari tulisan pak Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Guru Besar Psikologi UI) dan bukan semata-mata untuk menyalahkan pihak tertentu.
Tulisan dari pak Sarlito itu dapat dibaca di website online yang saya sebutkan di akhir tulisan ini supaya kita dapat mencermati apakah pembelajaran menggunakkan otak tengah itu memang dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya atau tidak.

Menurut yang saya pahami dalam tulisan itu bahwa beliau mengatakan teori David Ting tentang otak tengah tersebut hanyalah pseudo-science atau ilmu semu karena seakan-akan teori tersebut ilmiah, tetapi tidak bisa diverifikasi secara ilmiah. Pak Sarlito juga mengatakan bahwa "pasalnya memang tidak ada hubungannya antara otak tengah dengan faktor-faktor kepribadian itu. Namun, orangtua sepertinya tidak mau tahu. Dia sudah membayar Rp3,5 juta dan sudah mendengarkan ceramah Dr David Ting,
pakar otak tengah dari Malaysia itu. Kata Dr Ting, anak yang sudah
ikut pelatihan otak tengah bukan hanya jadi makin pintar,tetapi jadi jenius.
Karena itu nama perusahaannya juga Genius Mind Corporation. Malah
bukan itu saja. Menurut Dr Ting, anak yang sudah terlatih otak tengahnya
bisa melihat di balik dinding, bisa melihat apa yang akan terjadi
(seperti almarhumah Mama Laurenz), bahkan bisa mengobati orang sakit.

Ya, itulah yang dijanjikannya dalam iklan-iklan Youtube-nya di
internet. Dan dampaknya bisa dahsyat sekali karena angka KDRT pada
anak bisa langsung melompat naik gara-gara banyak anak dicubiti atau
dipukuli pantatnya sampai babak-belur oleh mama-mama mereka sendiri
lantaran tidak bisa melihat di balik tembok,meramal atau mengobati
orang sakit".
Jadi, kita sebaiknya lebih waspada terhadap keakuratan dari fenomena atau penemuan yang ada.

Sumber : http://gbi-bethel.org

1 komentar:

  1. woow.
    menakjubkan sekali. :D
    kalau boleh tau di Medan ini ada gak tempat pelatihan otak tengah?

    BalasHapus